Penyakit kadang tampak aneh dan para ahli medis pun kesulitan mendiagnosis dan menyimpulkan karena belum pernah ditemukan sebelumnya. Seperti yang dialami Maimaiti Hali (8), bocah asal China yang menderita kelainan fisik di punggungnya.
Di punggung Maimaiti tumbuh sel kulit keras yang makin membesar hingga membentuk seperti tempurung kura-kura. Badan bocah ini pun agak membungkuk karena punggungnya kaku oleh desakan "tempurung kura-kura" itu.
Selain sakit fisiknya, dia juga harus menerima ejeken dan cemoohan bocah seusianya yang mengatakan Maimaiti seperti kura-kura.
Seperti yang pernah ditulis Telegraph, Juni 2010, bocah ini segera menjalani operasi punggungnya yang ada kelainan sel kulit bila usianya genap 8 tahun. Akhirnya, dia dioperasi selama dua jam di Rumah Sakit Militer Provinsi Xinjiang, China.
Maimaiti Musai, sang ayah bocah ini, mengaku senang dengan hasil operasi itu. Sebenarnya, keluarganya berharap operasi bisa dilakukan sejak lama. Operasi pengangkatan itu memakan waktu dua jam. Hali yang berasal dari Heping, bagian utara China ini disebutkan terlahir dengan kondisi semacam itu. Saat menjalani operasi, Maimaiti harus berusia 8 tahun agar bisa dilakukan tindakan medis.
"Orang-orang sering mengejek dia sebagai 'anak kura-kura', tetapi saya bangga dengan Maimaiti Musai sebab ia adalah anak yang tabah dan pemberani. Kami senang dia kini dapat hidup dengan normal," ujar ayah si bocah, Maimaiti Musai. Sebagaimana ayah pada umumnya, ingin segera membangkitkan lagi semangat hidup anaknya yang sering diejek dan menderita tekanan psikologis akibat kelainan punggungnya itu.
Ye Xiangpo, kepala tim dokter yang mengoperasi Maimaiti mengatakan, kulit yang diangkat dari punggung Maimaiti tebal seperti kulit banteng dan mirip cangkang kura-kura. Untuk menggantikan kulit yang diambil, dokter mencangkok kulit kepala dan tangan Maimaiti. "Kulit kepala bisa tumbuh dengan cepat. Kami berharap dia bisa sembuh total," kata dokter tersebut.
Kini punggung Maimaiti masih proses pemulihan seusai operasi. Akan tetapi, bocah ini senang karena sudah tidak diejek teman-temannya lagi. "Aku sudah tidak sabar ingin bermain tanpa harus memakai kaus, juga berenang telanjang bersama teman-teman."(kompas.com)
